Cara Menumbuhkan Minat Baca pada Anak di Era Digital
![]() |
Image via Unsplash |
Di tengah derasnya arus teknologi dan hiburan digital, buku sering kali kalah pamor dibandingkan layar gawai. Anak-anak lebih mudah tertarik pada video singkat, game interaktif, atau media sosial.
Padahal, kebiasaan membaca sejak dini punya peran besar dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, memperkaya kosakata, dan melatih imajinasi anak. Pertanyaannya, bagaimana cara orang tua bisa menumbuhkan minat baca anak di era digital?
Jawabannya bukan dengan melarang teknologi sepenuhnya, melainkan mengintegrasikan buku, cerita, dan pengalaman membaca ke dalam keseharian anak, sambil tetap memanfaatkan teknologi. Simak langkah lengkapnya berikut.
1. Ciptakan Lingkungan Kaya Buku
Anak akan lebih mudah tertarik membaca jika buku hadir di sekitar mereka. Tidak perlu rak besar, cukup sediakan sudut baca kecil dengan koleksi yang sesuai usia.
Letakkan buku di tempat yang mudah dijangkau, sehingga anak bisa mengambilnya kapan saja. Kehadiran buku sebagai bagian dari keseharian akan menumbuhkan rasa familiar.
Selain itu, koleksi buku di sekitar anak membuat membaca terasa alami dan bukan kewajiban, apalagi paksaan. Koleksi buku bergambar dan warna-warni akan lebih menarik bagi anak usia dini.
2. Jadikan Membaca Aktivitas Bersama
Membaca akan terasa lebih menyenangkan jika dilakukan bersama. Luangkan waktu khusus untuk membacakan cerita, misalnya sebelum tidur atau saat sore hari. Ajak anak berdiskusi ringan tentang tokoh atau jalan cerita.
Biarkan mereka bertanya atau menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Momen ini bukan hanya memperkuat minat baca, tapi juga membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Aktivitas ini juga melatih fokus dan imajinasi anak. Jika anak tumbuh dengan fokus dan pengetahuan kosa kata yang baik, akan berdampak positif untuk tumbuh kembangnya di sekolah.
3. Pilih Bacaan Menarik dan Sesuai Usia
Setiap tahap usia punya kebutuhan dan ketertarikan berbeda. Untuk anak kecil, buku bergambar atau cerita interaktif bisa jadi pilihan. Board book yang kokoh dapat menjadi pilihan agar buku tahan lama.
Saat mereka mulai lebih besar, coba kenalkan komik edukatif, novel anak, atau bacaan bertema sesuai minatnya, seperti dinosaurus, luar angkasa, atau hewan peliharaan. Majalah bergambar dan edukatif seperti Bobo atau novel ringan akan sangat membantu.
Berikan anak kebebasan memilih seiring usianya bertambah. Dengan demikian, anak akan merasa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan karena sesuai dengan minat mereka.
4. Manfaatkan Audiobook
Anda bisa menggunakan teknologi audiobook untuk membangun minat baca anak sedari ini. Teknologi ini semakin mudah diakses dan bisa jadi jalan tengah bagi anak yang belum terbiasa membaca teks panjang.
Mendengarkan cerita dengan narator yang ekspresif membantu anak memahami alur, memperluas kosakata, dan melatih daya konsentrasi. Misalnya, audiobook bisa diputar saat perjalanan jauh di mobil, saat mencuci seragam kantor, atau menjelang tidur.
Audiobook membuat anak tetap akrab dengan dunia cerita, meski tanpa harus memegang buku fisik setiap waktu. Audiobook juga dapat memperkenalkan anak pada berbagai genre bacaan dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan.
5. Jadi Role Model
Anak-anak belajar bukan hanya dari nasihat, tetapi terutama dari contoh nyata. Jika orang tua sering terlihat membaca buku, anak akan menangkap pesan bahwa membaca adalah kebiasaan penting.
Anda bisa mulai dengan meluangkan waktu “membaca bersama”, di mana orang tua memegang buku masing-masing selama 15–30 menit. Selain itu, Anda bisa ceritakan isi bacaan dengan antusias kepada anak.
Cerita sederhana itu bisa membuat anak penasaran dan akhirnya ikut tertarik untuk membaca. Dengan menunjukkan bahwa membaca itu menyenangkan, anak akan meniru tanpa merasa digurui.
6. Hubungkan Membaca dengan Kehidupan Nyata
Salah satu cara efektif menumbuhkan minat baca adalah dengan mengaitkan bacaan dengan pengalaman sehari-hari. Jika anak suka dinosaurus, carikan buku cerita atau ensiklopedia sederhana tentang dinosaurus, lalu ajak mereka menonton film dokumenter atau pergi ke museum.
Kalau suka memasak, bacalah resep bersama sebelum mencoba masak bareng. Bahkan hal sederhana seperti membaca petunjuk permainan baru bisa menjadi momen belajar.
Ketika anak merasakan bahwa membaca memberi mereka informasi yang bisa langsung dipakai dalam kehidupan, membaca tidak lagi terasa sebagai “tugas sekolah”, melainkan aktivitas seru yang relevan dengan hobi dan minat mereka.
Itulah enam tips cara menumbuhkan minat baca anak di era digital. Perlu diingat, menumbuhkan minat baca bukan proses instan. Anak mungkin tidak langsung jatuh cinta pada buku setelah sekali dua kali mencoba.
Namun dengan konsistensi, teladan dari orang tua, dan pengalaman membaca yang positif, perlahan-lahan membaca akan menjadi kebiasaan yang mereka nikmati hingga dewasa kelak.
Posting Komentar untuk "Cara Menumbuhkan Minat Baca pada Anak di Era Digital"
Posting Komentar